UNIKAMA – Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) kedatangan tamu istimewa, kemarin. Sekitar 104 mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) melakukan kunjungan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Universitas multicultural tersebut.
Tak sekadar kunjungan dan melihat fasilitas penunjang pendidikan bimbingan dan konseling, namun para mahasiswa tersebut juga berkesempatan mendapatkan ilmu melalui kuliah umum yang digelar di Auditorium Multikultural.
Kaprodi BK Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unikama, Leny Latifah, M.Pd., Kons mengatakan, pada kunjungan UPY kali kedua tersebut, Unikama berupaya untuk memberikan nilai plus.
“Selain memperkenalkan program, lab, dan fasilitas prodi BK, kita juga ingin berbagi ilmu. Karena itulah, kami memberikan kuliah tamu untuk para mahasiswa UPY. Jadi selain mendapatkan informasi tentang prodi, mereka juga dapat ilmu yang dibuktikan melalui sertifikat kepesertaan,” terang Leni saat ditemui disela-sela acara.
Selain diikuti oleh mahasiswa UPY, kuliah tamu bertajuk memahami Pendidikan Multibudaya Dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling itu juga diikuti oleh perwakilan mahasiswa Unikama mulai dari angkatan 2016 hingga 2018.
Sementara itu, Kaprodi BK Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) UPY, Eko Perianto menambahkan, Unikama menjadi salah satu universitas rujukan bagi UPY untuk mengembangan sistem bimbingan konseling yang berkonsep multicultural.
“Melalui kunjungan ini, diharapkan pendidikan bimbingan konseling dalam konsep multicultural implementasinya bisa lebih dalam. Karena seperti yang kita tahu, Unikama ini memang kampung yang multi budaya di Kota Malang. Sementara UPY sendiri meskipun tidak berkonsep multikultural, namun kondisi di lapangan banyak budaya yang bertemu. Latar belakang mahasiswa ada dari berbagai suku, mulai dari Jawa, Kalimantan, NTB, Sulawesi, hingga Papua. Bahkan ada juga mahasiswa dari Turki,” urai Eko panjang lebar.
Melalui kunjungan tersebut, Eko berharap bisa menjalin sinergi lebih jauh dengan Unikama. Pasalnya, kerjasama yang lebih intens bisa menjadi langkah akselerasi untuk meningkatkan kualitas kampus.
“Nggak cuma kerjasama untuk KKL, bisa juga bentuk lain seperti publikasi jurnal ilmiah,” pungkas Eko. (erma)